Pemerintah Presiden Barrack Obama
menghadapi badai pertanyaan sebelum pemilu tentang mengapa tidak ada
keamanan ekstra di konsulat Amerika di Bengazhi dimana empat orang
Amerika termasuk Duta Besar Chris Steven tewas pada 11 September lalu.
Laporan
Wall Street Journal menyebutkan, insiden itu adalah operasi rahasia
CIA. Laporan juga menambahkan bahwa dari 30 pejabat Amerika yang
diselamatkan dari Bengazhi setelah serangan itu, hanya tujuh dari mereka
yang bekerja untuk Departemen Luar Negeri.
Dalam serangan 11
September itu dua penjaga keamanan (bodyguard) yang dikontrak konsulat
Amerika termasuk yang tewas. Keduanya adalah mantan Navy SEAL bernama
Tyrone Woods dan Glen Doherty, yang bekerja untuk Central Intelligence
Agency (CIA) dan bukan untuk Departemen Luar Negeri.
Menurut
laporan Wall Street Journal itu, pada saat pemakaman kedua bodyguard itu
Direktrur CIA David Petreus tidak hadir. Hal ini untuk menyembunyikan
adanya operasi CIA di bagian timur Libya tersebut.
Disebutkan,
hampir dua lusin agen CIA beroperasi secara diam-diam di Libya dari
sebuah gedung yang dikenal dengan sebutan "The Annex".
Laporan
Wall Street Journal juga mengatakan bahwa sehari setelah serangan 11
September itu, CIA mengirimkan pejabat keamanan Libya ke gedung "The
Annex" itu untuk menghancurkan dokumen-dokumen rahasia dan peralatan
yang tersisa untuk mengaburkan adanya bukti CIA bekerja di Libya.
[zk/GulfNews/www.syahidah.web.id]
Posting Komentar