“Masjid ini dibangun di desa Barsara, di
bawah wilayah Nasaka Nomor 8 kota Maungdaw pada tahun 2011, setelah
mendapatkan dokumen yang diperlukan dari pihak yang berwenang.”
Pada awalnya, desa Barsara terletak di
pantai laut Teluk Benggala, tetapi desa ini secara paksa dipindahkan ke
sisi gunung pada tahun 2010 dan 2011. Desa ini memiliki 80 rumah dan dua masjid. Pada
tahun 2010, Nasaka mentransfer 40 rumah ke wilayah Mountan yang
berdekatan dengan Barsara dan kemudian pada tahun 2011, 40 rumah lain
juga dipindahkan ke sisi gunung yang sama, menurut seorang pemimpin
lokal.
Setelah memindahkan semua penduduk desa
ke sebuah desa baru, mereka membangun masjid untuk desa Barsara baru
termasuk dua masjid sebelumnya yang telah ada setelah memperoleh dokumen
yang diperlukan dari pihak yang berwenang, pemimpin lokal itu
menambahkan.
Namun, pada 5 Desember lalu, di pagi
hari, sekelompok Nasaka dari kamp Nasaka Inn Din pergi ke desa Barsara
baru dan menghancurkan “Masjid Belaro” tanpa memberikan peringatan
terlebih dahulu.
Selain itu, pada tanggal 3 Desember,
petugas pemerintahan distrik kota Maungdaw pergi ke desa Khadir Bill,
Khair Para, serta desa Kolaba dan mengunci semua masjid yang ada di sana.
Sebelumnya, kurang dari lima orang yang
diizinkan untuk pergi ke masjid untuk shalat lima waktu, kata seorang
pemimpin agama setempat yang menolak disebutkan namanya.(fq/islampos/worldbulletin/www.syahidah.web.id)
Posting Komentar