
Seorang pemuda di sebuah desa benar-benar tidak percaya bahwa Allah
Maha Menguasai dan Mengatur atas segala sesuatu apapun. Dia mengatakan
bahwa Allah tidak akan bisa membuatnya makan jika ia tidak mau makan.
Untuk membuktikan pendapat itu, ia tetap dalam kondisi lapar dalam
sehari sembari menanti apakah Allah sanggup membuatnya untuk makan.
Ibunya terus berusaha untuk menghentikan kebodohan anaknya ini, tapi
tetap ia tidak peduli. Karena kesal dengan ibunya, menjelang petang hari
ia memutuskan untuk memanjat pohon dan mengisolasi diri di sana.
Walaupun demikian, dengan penuh kasih sayang, ibunya membungkuskan dan
meninggalkan makanan lezat di bawah pohon. Tujuannya agar anaknya
menyerah dan kembali untuk makan.
Ketika tiba malam hari, sekelompok perampok melewati pohon itu.
Mereka melihat sepiring makanan lezat ditempatkan di bawah pohon. Mereka
saling memandang heran dan berpikir bahwa ada seseorang yang ingin
menjebak mereka. Mungkin seseorang berusaha mencoba untuk meracuni
mereka dengan makanan yang lezat itu. Mereka memandang sekeliling untuk
melihat apakah ada orang di dekat pohon itu. Maka, mereka melihat
seorang pemuda di atas pohon.
Para perampok memaksanya turun dan menyuruhnya untuk makan makanan
itu untuk uji coba makanan itu beracun atau tidak. Pemuda itu menolak
untuk makan karena masih melakukan tantangan kepada Allah. Para perampok
curiga kenapa pemuda itu tidak memakannya. Merekap pun memukuli pemuda
itu agar ia mau makan. Dia akhirnya menyerah dan mulai makan. Melihat
bahwa makanan itu tidak beracun, para perampok meninggalkannya dan
berlalu begitu saja. Akhirnya, pemuda itu mengakui bahwa “Allah Maha Menguasai dan Mengatur atas segala sesuatu!”
Posting Komentar